Senin, 15 Juni 2009

Kelahiran, Penantian, dan Kematian

Sahabat pernahkah terlintas dalam benak kita mengenai kelahiran kita di dunia ini? Untuk apa kita dilahirkan? Dan mengapa kita yang terpilih untuk dilahirkan di dunia ini, tanpa ada kesempatan untuk mengelak dari kelahiran ini.
Sahabat, sesungguhnya kelahiran itu adalah menunggu kematian. Itu yang pasti akan kita jalani di dunia ini. Lantas kapan penantian kita itu akan terjadi? Waallahua’lam. Hanya Tuhan yang memegang rahasia kematian setiap mahluk. Kalau demikian, lantas apa yang harus kita lakukan?
Sahabat, kematian adalah suatu hal yang pasti kita hadapi. Kita tidak usah takut menghadapinya, kita mustinya berbahagia karena dengan jalan kematian tersebut kita dapat bertemu dengan-NYA. Sebuah Dzat yang Maha Agung yang telah dengan Kemurahan-NYA mengulurkan Tangan-NYA untuk membentuk Pribadi kita.
Sahabat, mari kita hentikan sejenak hati kita dari kesibukan sehari-hari. Mari kita perhatikan dan kita renungkan apa yang akan kita lakukan dalam hidup ini. Pernah kah sahabat merasa jenuh dan penat melalui hari-hari yang terkadang membosankan, dengan rutinitas yang itu-itu saja. Bangun tidur, berangkat ke kantor, pulang lagi kerumah, tidur, bangun lagi… dan seterusnya.
Sahabat, jika sahabat mengalami hal semacam itu tak perlu rasanya kita mengeluh, kemudian mencari hal-hal negative untuk membayar kejenuhan kita. Bersyukurlah kepada-NYA, yang telah memberikan kesibukan pada diri kita masing-masing dengan segala rutinas-nya, sehingga dengan tiada terasa waktu penantian kita terlewatkan tanpa kita sadari. Dan tanpa terasa pula umur kita semakin habis, kemudian tibalah saat yang kita nanti-nantikan untuk berdiam diri di Alam Kelanggengan.
Coba bayangkan seandainya ini yang akan kita jalani ketika terlahir di dunia ini. Anda lahir, menangis untuk pertama kali, kemudian di nina bobokan oleh orang tua kita dengan kasih sayang. Kemudian setelah cukup umur, kita hanya duduk manis menunggu datangnya kematian. Padahal kita tidak pernah tahu kapan datangnya kematian tersebut, yang kita lakukan sehari-hari hanya duduk menunggu dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam. Duduk, diam dan menunggu-nunggu malaikat datang menjemput kita. Kira-kira bosan tidak? Jenuh tidak? Sahabat sekalian pasti pernah merasakan betapa menyebalkan dan membosankannya pekerjaan yang namanya ‘menunggu’ itu.
Oleh karena itu sahabat, bersyukurlah kita kepada-NYA karena dengan kemurahan-NYA kita diberikan kesibukan sehingga kita tidak menyadari bahwa sisa hidup kita tinggallah sedikit. Dan saat-saat yang sahabat sekalian, dan juga Saya nanti-nantikan tiba dengan sendirinya. Saat dimana kita diberikan kesempatan untuk berjumpa dengan Sang Pencipta kita.
Jadi tugas kita hanyalah BEKERJA dengan sebaik-baiknya dan biarkan Tuhan yang memberikan BALASAN-nya. Sadarilah dan renungilah itu, semoga Tuhan berkenan pada diri kita.

SocialTwist Tell-a-Friend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar