Jumat, 28 Agustus 2009

Sifat Kita Yang Sesungguhnya

Sahabat, tadi waktu sholat jumat saya mendengarkan khutbah jumat yang lumayan membuka dan memberi jawab atas pertanyaanku selama ini. meski sambil ngantuk-ngantuk waktu mendengarnya.
Ada suatu komentar yang mungkin sudah sering kita dengar dari sang khotib. "Pada bulan puasa syetan akan di belenggu" tak lupa khotib mengatakan itu adalah hadist nabi.
Ini yang menjadi tanda tanya bagi saya dari dulu, dan hari ini baru saya dapatkan jawabannya. pertanyaannya cukup sederhana:
"Jika benar syetan di bulan puasa ini di belenggu, lantas kenapa masih saja kita melakukan perbuatan-perbuatan yang kurang baik di bulan puasa ini?"
Iya tho, buktinya kita kadang masih bermalas-malasan, padahal kita tahu malas adalah kerjaan syetan. Tidur seharian menunggu waktu berbuka puasa. Perhatikan juga ketika kita pulang dari bekerja, dijalanan begitu banyak orang-orang yang tergesa-gesa untuk segera sampai rumah. sehingga mengabaikan kepentingan orang lain, dengan berlalu lintas tidak tertib. Ketika jalanan jadi macet, lantas mengeluh dan ada rasa kesal didalam hati. Merugikan orang lain, dsb-nya.
Sahabat, dari situlah saya jadi memahami bahwa benar adanya kata Rasulullah, bahwa dibulan puasa ini syetan di belenggu. Dan apa yang kita lakukan dibulan puasa ini adalah cermin asli sifat yang kita miliki. Syetan tidak berperan dalam perbuatan-perbuatan yang kita lakukan.
Bukankah Allah berkata manusia memang hobby tergesa-gesa dan berkeluh kesah, jadi meski pun syetan sudah dibelenggu, kita tetap melakukan perbuatan yang kurang terpuji tersebut. Dan mungkin ini adalah salah satu anugrah dari Allah yang belum pernah kita sadari sebelumnya. Yang kita tahu selama ini adalah puasa adalah menahan diri dari makan minum dan hawa nafsu, tetapi kita tidak menyadari bahwa dibalik ungkapan nabi tersebut ada makna yang tersembunyi.
Sahabat, saya merasa dibulan puasa inilah saat yang tepat buat kita mengukur sejauh apa keburukan diri kita. Kemudian melakukan intropeksi diri, agar hal-hal yang kurang baik di diri kita dapat kita perbaiki. Sebab saat inilah, Sifat kita yang asli itu terlihat dengan jelas-nya. Bukan karena hasutan syetan, tapi memang itulah sifat kita yang sesungguhnya. Waallahua'lam bishowab.
Sahabat, semoga ini bermanfaat buat kita semua. Dan menjadikan kita lebih arif dan bijak dalam bertindak di kehidupan dunia ini. Sadari dan renungilah, semoga Tuhan berkenan pada diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar